Meriam kaleng, mainan yang kerap dimainkan saat Ramadan memakan korban. Febriansyah, 12, warga Genengan, Jumantono, Karanganyar itu terkena luka bakar saat bermain meriam kaleng. Dia dirawat di Ruang Kantil Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karanganyar, Senin (14/7/2014) siang.
Sudah empat hari ini, siswa kelas VI SDN 1 Genengan itu merasakan perihnya terkena luka bakar akibat terkena cairan spirtus di bagian wajah, dada dan leher.
Sambil terbaring di rumah sakit, tangan Febriansyah sibuk mengipasi bagian wajahnya dengan kipas yang terbuat dari anyaman bambu. Kepada Espos, dirinya mengaku masih merasakan rasa perih di bagian wajahnya karena terkena spirtus.
Dengan didampingi orangtuanya, Febriansyah mulai menceritakan awal mula dirinya terkena luka bakar. Semula, Febriansyah bersama dua temannya Muis dan Fikri berniat bermain meriam kaleng berisi spirtus di Genengan.
Meriam kaleng seperti itu menjadi mainan favorit bagi anak-anak di daerahnya di bulan Ramadan.
“Kejadiannya Jumat (11/7) siang. Waktu itu, memang sayasendiri yang ingin membunyikan mercon rakitan [meriam kaleng]. Sedangkan, dua teman saya hanya melihat. Setelah kejadian ini, saya menyadari ternyata mainan itu sangat berbahaya. Saya tak ingin lagi bermain seperti itu,” ujarnya saat ditemui wartawan di RSDU Karanganyar, Senin.
Sumber : SoloPos